Jumat, 21 Oktober 2022

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (Problem Based Learning) PADA POKOK BAHASAN SATISTIKA DI KELAS XII MIA SMA ISLAM AL MIZAN JATIWANGI

 

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH  (Problem Based Learning)  PADA POKOK BAHASAN SATISTIKA DI KELAS  XII MIA

SMA ISLAM AL MIZAN JATIWANGI

Nama_1 (Fitriwati1)

Institusi/lembaga Penulis (1Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pasundan)

Institusi / lembaga Penulis (1SMA Islam Al Mizan)

Alamat e-mail : (1fitthree16@gmail.com)

Nomor HP : 1081313308318

 

ABSTRACT

This study aims to determine the increase in student activity and learning outcomes by applying the Problem Based Learning (PBL) model. The teacher conveys the objectives, the main points of learning, conducts group discussions, exercises questions, provides learning motivation and conclusions on the mathematics subject matter of Statistics for class XII MIA students of SMA Islam Al Mizan. This research is a classroom action research conducted in 2 cycles. Each cycle was held twice, starting with the stages of action planning, implementation of the Problem Based Learning (PBL) model and reflection. The method of data collection is done by measuring student learning outcomes using the class average system on the evaluation results of each cycle. Meanwhile, to find out student activities using observation/observation. Data analysis was carried out by comparing the test results in cycle 1 to cycle 2 with descriptive techniques. This means that the data obtained in this study are presented as they are and then analyzed descriptively to get an overview of the facts and describe them according to the phenomenon. The results showed that the results and learning activities of XII MIA students of SMA Islam Al Mizan in mathematics learning material Statistics have increased, this is shown from: 1. The increase in the average grade from cycle I to cycle II increased from 79 to 84. The average score In cycle II the category of very high scores of students increased from 5 students to 12 students. Student learning outcomes reach the indicator of success from the Minimum Completeness Criteria (KKM) of 100 percent. 2. Based on the results of observing student activities, information was obtained that there was an increase in listening activity from 81% to 90%, oral from 48% to 87%, emotional from 80% to 94%, visual from 65% to 84%, and mental from 65 % to 87%.

 

Keywords: Problem Based Learning Model, Student Activity, Learning Outcomes

 

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan penerapan model Problem Based Learning (PBL). Guru menyampaikan tujuan, pokok-pokok pembelajaran, melaksanakan diskusi kelompok, latihan soal, memberikan motivasi belajar dan kesimpulan pada mata pelajaran matematika materi Statistika siswa kelas XII MIA SMA Islam Al Mizan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus dilakukan dua kali pertemuan dimulai dengan tahapan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan model Problem Based Learning (PBL) dan refleksi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara untuk mengukur hasil belajar siswa menggunakan sistem rata-rata kelas pada hasil evaluasi tiap siklus. Sedangkan untuk mengetahui aktivitas siswa menggunakan observasi/pengamatan. Analisis data dilakukan dengan perbandingan antara hasil tes pada siklus 1 sampai dengan siklus 2 dengan teknik deskriptif. Artinya dari data yang diperoleh dalam penelitian ini disajikan apa adanya kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan gambaran mengenai fakta yang ada dan mendiskripsikan sesuai dengan fenomena. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil dan aktivitas belajar siswa XII MIA SMA Islam Al Mizan dalam pembelajaran matematika materi Statistika mengalami peningkatan, hal ini ditunjukkan dari: 1. Peningkatan nilai rata-rata kelas dari siklus I ke siklus II meningkat dari 79 menjadi 84. Nilai rata-rata Pada siklus II kategori nilai sangat tinggi siswa meningkat dari 5 siswa menjadi 12 siswa. Hasil belajar siswa mencapai indikator keberhasilan dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 100 persen. 2. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dipero

leh informasi bahwa adanya peningkatan dalam aktivitas listening dari 81% menjadi 90%, oral dari 48% menjadi 87%, emotional dari 80% menjadi 94%, visual dari 65% menjadi 84%, dan mental dari 65% menjadi 87%.

 

Kata Kunci: Model Problem Based Learning, Akttivitas Siswa, Hasil Belajar

 

 

 


A. Pendahuluan

Pembelajaran Matematika di SMA selama ini masih didominasi oleh pembelajaran konvensional dimana siswa diposisikan sebagai objek pembelajaran, siswa dianggap tidak tahu atau belum mengerti apa-apa, sementara guru memposisikan diri sebagai seorang yang mempunyai pengetahuan. Sehingga guru terkesan menggurui dan memiliki otoritas tertinggi dalam proses pembelajaran. Selama ini pembelajaran Matematika yang diberikan di sekolah sudah bentuk jadi dan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar masih relative rendah dalam berusaha menemukan sendiri konsep dari materi yang diajarkan.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti, dengan melihat hasil ulangan semester genap yang dilakukan pada bulan Juni 2021 di SMA Islam Al Mizan khususnya di kelas XI MIA yang merupakan subjek penelitian peneliti. Diperoleh beberapa hasil ulangan siswa mendapatkan nilai dibawah standar ketuntasan yaitu 78, kemudian juga dilihat dari ulangan harian dan ulangan tengah semester ada beberapa siswa yang mengalami remedial atau ujian ulang dikarenakan nilainya belum melampaui standar yang ditentukan sekolah. Kondisi ini menunjukkan bahwa diperlukannya suatu usaha perbaikan dalam model pengajaran matematika yang dapat merangsang siswa untuk belajar secara aktif dalam proses belajar mengajar.

Proses pembelajaran matematika harus melibatkan proses dan aktivitas berpikir siswa secara aktif dengan mengembangkan kemampuan kognitif masing- masing siswa, dikarenakan perkembangan kognitif sebagai penentu kecerdasan intelektual anak, kemampuan kognitif terus berkembang seiring dengan proses pendidikan serta juga dipengaruhi oleh faktor perkembangan fisik terutama otak secara biologis. Perkembangan selanjutnya berkaitan dengan kognitif adalah bagaimana mengelola atau mengatur kemampuan kognitif tersebut dalam merespon situasi atau permasalahannya. Tentunya, aspek-aspek kognitif tidak dapat berjalan sendiri secara terpisah tetapi perlu dikendalikan atau diatur sehingga jika seseorang akan menggunakan kemampuan kognitifnya maka perlu kemampuan untuk menentukan dan pengatur aktivitas kognitif apa yang akan digunakan.

Kenyataan di lapangan siswa hanya menghafal konsep dan kurang mampu menggunakan konsep tersebut jika menemui masalah dalam kehidupan nyata yang berhubungan dengan konsep yang dimiliki (Trianto, 2011 : 65). Lebih jauh lagi bahkan siswa kurang mampu menentukan masalah dan merumuskannya. Rendahnya aktivitas pembelajaran ataupun pengajaran apalagi jika dikaitkan terhadap pemahaman siswa mengenai pemahaman materi yang diajarkan. Pemahaman yang dimaksud ini adalah pemahaman siswa terhadap dasar kualitatif di mana fakta-fakta saling berkaitan dengan kemampuannya untuk menggunakan pengetahuan tersebut dalam situasi baru. Sebagian besar siswa kurang mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan dimanfaatkan/diaplikasikan pada situasi baru.

Dari uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Pada Pokok Bahasan Statistika di kelas XII MIA SMA Islam Al Mizan”.

 

B. Metode Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII MIA SMA Islam Al Mizan tahun ajaran 2021/2022. Waktu pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas yang telah berlangsung pada tanggal 19 Oktober 2021 sampai tanggal 24 November 2021. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes dan lembar observasi.

 

C.Hasil Penelitian dan Pembahasan

1.         Hasil Penelitian Siklus I

Data tentang hasil belajar siswa sebelum tindakan (pre test) siklus I digunakan untuk mengetahui nilai siswa sebelum dilaksanakan tindakan siklus I dan post test I diberikan untuk mengukur sejauh mana keberhasilan setelah dilakukan tindakan siklus I.

Hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan bahwa nilai minimum 75 dan nilai tertinggi 85. Nilai rata-rata hasil belajar siswa siklus I sebesar 79 diperoleh melalui rumus nilai rata-rata.

Diperoleh informasi bahwa dari 31 siswa terperinci tidak ada siswa yang mempunyai nilai dengan kategori sangat rendah, rendah, dan sedang. Jadi dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa kelas XII MIA SMA Islam Al Mizan pada siklus I sebagian besar memiliki kategori tinggi dan sangat tinggi. Dan dapat ditentukan grafik statistik seperti pada gambar berikut ini.

35

 

30

 

25

 

20

 

15

nilai Pretest

Nilai Siklus I

10

 

5

 

0

Sangat

rendah

Rendah

Sedang                             Tinggi

Sangat

tinggi

 

 

 

 

 

Gambar 1 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus I

 

2.         Hasil Penelitian Siklus II

Data tentang hasil belajar siswa sebelum tindakan (pre test) siklus II digunakan untuk mengetahui nilai siswa sebelum dilaksanakan tindakan siklus II dan post test II diberikan untuk mengukur sejauh mana keberhasilan setelah dilakukan tindakan.

Hasil belajar siswa pada siklus III menunjukkan bahwa nilai minimum 80 dan nilai tertinggi 90. Nilai rata-rata hasil belajar siswa.

Diperoleh informasi bahwa dari 31 siswa terperinci tidak ada siswa yang mempunyai nilai dengan kategori sangat rendah, rendah, dan sedang. Jadi dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa kelas XII MIA SMA Islam Al Mizanpada siklus II sebagian besar memiliki kategori tinggi dan sangat tinggi. Dan dapat ditentukan grafik statistik seperti pada gambar berikut ini.

35

 

30

 

25

 

20

 

15

nilai Pretest

Nilai Siklus II

10

 

5

 

0

Sangat

rendah

Rendah

Sedang                             Tinggi

Sangat

tinggi

 

 

 

 

Gambar 2 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus II

 

3.         Analisis Aktivitas Siswa

Analisis Aktivitas siswa dalam pembelajaran Matematika menggunakan pendekatan Problem   Based   Learning dianalisis secara deskriptif persentase. Persentase keaktifan siswa yang meningkat dari pertemuan 1 sampai pertemuan 2 merupakan indikator keberhasilan metode tersebut. Peningkatan keaktifan siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1 Distribusi Persentase Keaktifan Siswa Tiap Pertemuan

No.

Aktivitas

Siklus      I

Siklus  II

1.

Visual a         ctivities

65%

84%

2.

Oral activities

48%

87%

3.

Listening activities

81%

90 %

4.

Mental activities

65%

87 %

5.

Emotional activities

80%

94 %

 

Dari data yang disajikan dalam tabel di atas terlihat bahwa keaktifan siswa pada setiap kategori meningkat. Hal ini disebabkan karena siswa sudah dapat beradaptasi dengan metode PBL.

 

E. Kesimpulan

Penerapan model Problem Based Learning dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII MIA SMA Islam Al Mizan. Peningkatan nilai rata-rata kelas dari siklus I ke siklus meningkat dari 79 menjadi 84. Nilai rata-rata Pada siklus II kategori nilai sangat tinggi siswa meningkat dari 5 siswa menjadi 12 siswa. Hasil belajar siswa mencapai indikator keberhasilan dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 100 persen.

Berdasarkan hasil penelitian Aktivitas siswa diperoleh informasi bahwa adanya peningkatan dalam Aktivitas listening dari 81% menjadi 90%, oral dari 48% menjadi 87%, emotional dari 80% menjadi 94%, visual dari 65% menjadi 84%, dan mental dari 65% menjadi 87%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat membantu meningkatkan keaktifan siswa kelas XII MIA SMA Islam Al Mizan. Keaktifan siswa dilihat dari aspek memperhatikan, bertanya kepada guru, menjawab pertanyaan, berpendapat, kerjasama dalam kelompok, mengerjakan soal, belajar menggunakan sumber, dan presentasi kelompok dari siklus I sampai II sebagian besar aspek mengalami peningkatan.

 

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suprijono.(2009).Cooperatif Learning.Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Arends dalam Trianto. karakteristik model Problem Based Learning (PBL).

Doni Koesoema.(2007).Pendidikan Karakter. Jakarta: Grasindo.

Ety Rochaety.(2006).Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara. Ibrahim dan Nur.(2000). Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning).

Muchamad Afcariono.(2009). Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Siswa pada Mata Pelajaran Biologi.

Muhliz.(2009).Urutan Kualitas Pendidikan Indonesia Di Mata Dunia Dari 1997- 2007.

Mukhlison Effendi.(2008). Ilmu Pendidikan. Ponorogo: STAIN Press.

Nana Sudjana.(2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Oemar Hamalik.(2007). Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung; Remaja Rosdakarya.

Sardiman (2007). Interaksi Motivasi Belajar Mengajar .Jakarta : Gravindo Persada.

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sudikin   dkk.   2008.   Manajemen   Penelitian   Tindakan   Kelas. Yogyakarta: Depdiknas.

Sumitro dkk.(2006). Pengantar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Sujianto.(2008). Penggunaan Media Pada Pengajaran Matematika .

Syafaruddin.(2002). Manajemen Mutu Terpadu Dalam Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

Poerwadaminta W.J.S.(1976). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Wagiran. (2007). Peningkatan Keaktifan Mahasiswa dan Reduksi Miskonsepsi Melalui Pendekatan Problem Based Learning”. Jurnal Kependidikan.

Wina Sanjaya.(2008).Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta:Kencana Prenada Media Group.