Kamis, 08 Desember 2016

Media Pembelajaran Scratch

Membuat suatu program multimedia tidak terlepas dari keterlibatan software komputer. Zaman sekarang ini, perkembangan software komputer begitu pesat. Perkembangannya tidak memerlukan waktu yang lama, dalam beberapa bulan saja telah bermunculan software baru atau versi terbaru. Di antara banyaknya software komputer, yang banyak digunakan untuk membuat multimedia adalah software bahasa program dan software aplikasi.
Bahasa pemrograman itu bermacam-macam, salah satunya adalah Scratch. Scratch adalah bahasa pemrograman baru yang mengandalkan kekuatan gambar. Pendapat lain juga mengatakan Scratch adalah bahasa pemrograman yang memudahkan untuk membuat cerita sendiri interaktif, animasi, permainan, musik, dan seni.
Scratch merupakan bahasa pemograman tingkat pemula yang dikhususkan untuk membuat animasi, musik, cerita kartun, dan games. Scratch bertujuan memperkenalkan bahasa pemrograman sejak usia dini, selain itu membuat anak-anak dan remaja (usia 9-17 tahun) dapat belajar logika dan matematika secara menyenangkan.
Dengan menggunakan Scratch pemrograman dapat dibuat  secara mudah dengan memakai konsep blok pemrograman yang dapat di click drag and drop, jadi pemrogramannya menjadi mirip menyusun blok blok konstruksi LEGO.
Scratch merupakan aplikasi open source yaitu program komputer yang dapat dipakai secara gratis tanpa harus membayar lisensinya. Kelebihan open source ini dapat memberikan kebebasan dalam penggunaan dan pengembangn program tersebut. Program ini dikembangkan oleh Grup TK di MIT Media Lab, dengan dukungan keuangan dari National Science Foundation, Microsoft, Intel Foundation, Yayasan MacAthur, Google, lomega dan MIT Media Lab konsorsium penelitian. Selain itu, program yang dibuat scratch juga dapat diunggah ke internet dan diakses melalui aplikasi web. Program ini dapat didownload pada http://scratch.mit.edu/. Berikut  adalah bagian penting dalam tampilan scratch.
Adapun kelebihan dari program Scratch  menurut Sumarno dalam (Nuraenafisah, 2012:20) adalah sebagai berikut:
1)      Scratch memiliki ukuran yang kecil dibandingkan bahasa pemrograman yang lain.
2)      Antar muka (interface) yang sangat sederhana dan mudah digunakan untuk anak-anak.
3)      Anak-anak lebih mudah belajar logika pemrograman tanpa harus dirumitkan dengan penulisan sintaks dalam bahasa pemrograman pada umumnya.
4)      Scratch membantu anak-anak dalam membuat cerita interaktif, animasi dan game.
5)      Scratch memungkinkan setiap orang dengan mudah menggabungkan gambar, suara maupun video tanpa harus memiliki kemampuan khusus di bidang pemrograman.
6)      Animasi dapat dibentuk, dijalankan, dan dikontrol.
7)      Scratch mampu dapat dijalankan pada sistem operasi Windows, Linux, maupun Macintosh.