MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN
STRATEGI PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH (Problem Based Learning) PADA POKOK BAHASAN SATISTIKA DI
KELAS XII MIA
SMA ISLAM AL MIZAN JATIWANGI
Nama_1 (Fitriwati1)
Institusi/lembaga Penulis (1Pendidikan
Matematika FKIP Universitas Pasundan)
Institusi / lembaga Penulis (1SMA
Islam Al Mizan)
Alamat e-mail : (1fitthree16@gmail.com)
Nomor HP : 1081313308318
ABSTRACT
This study aims to determine the increase in student
activity and learning outcomes by applying the Problem Based Learning (PBL)
model. The teacher conveys the objectives, the main points of learning,
conducts group discussions, exercises questions, provides learning motivation
and conclusions on the mathematics subject matter of Statistics for class XII
MIA students of SMA Islam Al Mizan. This research is a classroom action
research conducted in 2 cycles. Each cycle was held twice, starting with the
stages of action planning, implementation of the Problem Based Learning (PBL)
model and reflection. The method of data collection is done by measuring
student learning outcomes using the class average system on the evaluation
results of each cycle. Meanwhile, to find out student activities using
observation/observation. Data analysis was carried out by comparing the test
results in cycle 1 to cycle 2 with descriptive techniques. This means that the
data obtained in this study are presented as they are and then analyzed
descriptively to get an overview of the facts and describe them according to
the phenomenon. The results showed that the results and learning activities of
XII MIA students of SMA Islam Al Mizan in mathematics learning material
Statistics have increased, this is shown from: 1. The increase in the average
grade from cycle I to cycle II increased from 79 to 84. The average score In
cycle II the category of very high scores of students increased from 5 students
to 12 students. Student learning outcomes reach the indicator of success from
the Minimum Completeness Criteria (KKM) of 100 percent. 2. Based on the results
of observing student activities, information was obtained that there was an
increase in listening activity from 81% to 90%, oral from 48% to 87%, emotional
from 80% to 94%, visual from 65% to 84%, and mental from 65 % to 87%.
Keywords: Problem Based Learning Model, Student Activity,
Learning Outcomes
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan penerapan model Problem Based Learning (PBL). Guru
menyampaikan tujuan, pokok-pokok pembelajaran, melaksanakan diskusi kelompok,
latihan soal, memberikan motivasi belajar dan kesimpulan pada mata pelajaran
matematika materi Statistika siswa kelas XII MIA SMA Islam Al Mizan. Penelitian
ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus.
Setiap siklus dilakukan dua kali pertemuan dimulai dengan tahapan perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan model Problem
Based Learning (PBL) dan refleksi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan
cara untuk mengukur hasil belajar siswa menggunakan sistem rata-rata kelas pada
hasil evaluasi tiap siklus. Sedangkan untuk mengetahui aktivitas siswa
menggunakan observasi/pengamatan. Analisis data dilakukan dengan perbandingan
antara hasil tes pada siklus 1 sampai dengan siklus 2 dengan teknik deskriptif.
Artinya dari data yang diperoleh dalam penelitian ini disajikan apa adanya
kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan gambaran mengenai fakta
yang ada dan mendiskripsikan sesuai dengan fenomena. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hasil dan aktivitas belajar siswa XII MIA SMA Islam Al Mizan
dalam pembelajaran matematika materi Statistika mengalami peningkatan, hal ini
ditunjukkan dari: 1. Peningkatan nilai rata-rata kelas dari siklus I ke siklus
II meningkat dari 79 menjadi 84. Nilai rata-rata Pada siklus II kategori nilai
sangat tinggi siswa meningkat dari 5 siswa menjadi 12 siswa. Hasil belajar
siswa mencapai indikator keberhasilan dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
sebesar 100 persen. 2. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dipero
leh informasi bahwa adanya peningkatan
dalam aktivitas listening dari 81% menjadi 90%, oral dari 48% menjadi 87%,
emotional dari 80% menjadi 94%, visual dari 65% menjadi 84%, dan mental dari
65% menjadi 87%.
Kata Kunci: Model Problem Based Learning,
Akttivitas Siswa, Hasil Belajar
A. Pendahuluan
Pembelajaran Matematika di SMA selama ini masih didominasi oleh pembelajaran
konvensional dimana siswa diposisikan sebagai objek pembelajaran, siswa
dianggap tidak tahu atau belum mengerti apa-apa,
sementara guru memposisikan diri sebagai seorang yang
mempunyai pengetahuan. Sehingga guru terkesan
menggurui dan memiliki otoritas tertinggi dalam proses pembelajaran. Selama ini pembelajaran Matematika yang
diberikan di sekolah sudah bentuk jadi dan
keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar masih relative rendah dalam berusaha menemukan sendiri konsep dari
materi yang diajarkan.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan
peneliti, dengan melihat hasil ulangan semester genap yang
dilakukan pada bulan Juni 2021 di SMA
Islam Al Mizan khususnya di kelas XI MIA yang
merupakan subjek penelitian peneliti. Diperoleh beberapa hasil ulangan siswa mendapatkan nilai dibawah standar ketuntasan yaitu 78,
kemudian juga dilihat dari ulangan harian dan
ulangan tengah semester ada beberapa siswa yang mengalami remedial atau ujian ulang dikarenakan nilainya belum melampaui
standar yang ditentukan sekolah. Kondisi ini menunjukkan bahwa diperlukannya suatu usaha perbaikan
dalam model pengajaran matematika yang dapat merangsang siswa untuk belajar secara aktif dalam proses
belajar mengajar.
Proses
pembelajaran matematika harus melibatkan proses dan aktivitas berpikir siswa secara aktif dengan
mengembangkan kemampuan kognitif masing- masing
siswa, dikarenakan perkembangan kognitif sebagai penentu kecerdasan intelektual anak, kemampuan kognitif terus
berkembang seiring dengan proses pendidikan
serta juga dipengaruhi oleh faktor perkembangan fisik terutama otak secara biologis. Perkembangan selanjutnya berkaitan dengan kognitif adalah bagaimana mengelola
atau mengatur kemampuan
kognitif tersebut dalam merespon situasi
atau permasalahannya. Tentunya,
aspek-aspek kognitif tidak
dapat berjalan sendiri
secara terpisah tetapi perlu dikendalikan atau diatur sehingga jika seseorang akan menggunakan
kemampuan kognitifnya maka perlu kemampuan
untuk menentukan dan pengatur aktivitas kognitif apa yang akan digunakan.
Kenyataan di lapangan siswa hanya menghafal
konsep dan kurang mampu
menggunakan konsep tersebut jika menemui masalah dalam kehidupan nyata yang berhubungan dengan konsep yang
dimiliki (Trianto, 2011 : 65). Lebih jauh
lagi bahkan siswa kurang mampu menentukan masalah dan merumuskannya. Rendahnya
aktivitas pembelajaran ataupun
pengajaran apalagi jika dikaitkan terhadap
pemahaman siswa mengenai
pemahaman materi yang diajarkan. Pemahaman yang dimaksud ini adalah
pemahaman siswa terhadap dasar kualitatif di
mana fakta-fakta saling berkaitan dengan kemampuannya untuk menggunakan pengetahuan tersebut dalam situasi baru.
Sebagian besar siswa kurang mampu menghubungkan
antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut
akan dimanfaatkan/diaplikasikan pada situasi baru.
Dari
uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Meningkatkan Aktivitas Dan
Hasil Belajar Matematika Dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Pada Pokok Bahasan Statistika
di kelas XII MIA SMA Islam Al
Mizan”.
B.
Metode Penelitian
Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas XII MIA SMA Islam Al Mizan tahun ajaran
2021/2022. Waktu pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas yang telah berlangsung
pada tanggal 19 Oktober 2021 sampai tanggal 24 November 2021. Instrumen
penelitian yang digunakan adalah tes dan lembar observasi.
C.Hasil
Penelitian dan Pembahasan
1.
Hasil Penelitian Siklus
I
Data
tentang hasil belajar siswa sebelum tindakan (pre test) siklus I digunakan untuk mengetahui nilai siswa sebelum
dilaksanakan tindakan siklus I
dan post test I diberikan untuk
mengukur sejauh mana keberhasilan setelah dilakukan tindakan siklus I.
Hasil belajar
siswa pada siklus
I menunjukkan bahwa nilai
minimum 75 dan nilai tertinggi 85. Nilai rata-rata hasil belajar siswa siklus I sebesar 79 diperoleh
melalui rumus nilai rata-rata.
Diperoleh informasi bahwa dari 31 siswa terperinci tidak ada siswa yang
mempunyai nilai dengan kategori sangat rendah, rendah, dan sedang. Jadi dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa
kelas XII MIA SMA Islam Al Mizan pada siklus I sebagian besar memiliki kategori
tinggi dan sangat tinggi. Dan dapat ditentukan
grafik statistik seperti pada gambar berikut ini.
35 30 25 20 15 nilai Pretest Nilai Siklus I 10 5 0 Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi
Gambar 1 Grafik Distribusi Frekuensi
Hasil Belajar Siswa Siklus I
2.
Hasil Penelitian Siklus II
Data
tentang hasil belajar siswa sebelum tindakan (pre test) siklus II digunakan untuk mengetahui nilai siswa sebelum
dilaksanakan tindakan siklus
II dan post test II diberikan untuk
mengukur sejauh mana keberhasilan setelah dilakukan tindakan.
Hasil belajar
siswa pada siklus III menunjukkan bahwa nilai minimum 80 dan
nilai tertinggi 90. Nilai rata-rata hasil belajar siswa.
Diperoleh
informasi bahwa dari 31 siswa terperinci tidak
ada siswa yang mempunyai nilai dengan kategori sangat rendah, rendah,
dan sedang. Jadi dapat dikatakan
bahwa hasil belajar siswa kelas XII MIA SMA Islam Al Mizanpada siklus II
sebagian besar memiliki kategori tinggi dan sangat tinggi. Dan dapat ditentukan
grafik statistik seperti pada gambar berikut ini.
35 30 25 20 15 nilai Pretest Nilai Siklus II 10 5 0 Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi
Gambar 2 Grafik Distribusi Frekuensi
Hasil Belajar Siswa Siklus II
3.
Analisis Aktivitas Siswa
Analisis Aktivitas siswa dalam pembelajaran Matematika menggunakan pendekatan Problem Based
Learning dianalisis secara
deskriptif persentase. Persentase keaktifan siswa yang meningkat dari pertemuan 1 sampai pertemuan
2 merupakan indikator
keberhasilan metode tersebut. Peningkatan keaktifan
siswa dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
Tabel 1 Distribusi Persentase Keaktifan
Siswa Tiap Pertemuan
No. |
Aktivitas |
Siklus
I |
Siklus II |
1. |
Visual a ctivities |
65% |
84% |
2. |
Oral activities |
48% |
87% |
3. |
Listening activities |
81% |
90
% |
4. |
Mental activities |
65% |
87
% |
5. |
Emotional activities |
80% |
94
% |
Dari
data yang disajikan dalam tabel di atas terlihat bahwa keaktifan siswa pada
setiap kategori meningkat. Hal ini disebabkan karena siswa sudah dapat beradaptasi dengan metode PBL.
E. Kesimpulan
Penerapan
model Problem Based Learning dapat
membantu meningkatkan hasil belajar siswa
kelas XII MIA SMA Islam Al Mizan. Peningkatan nilai rata-rata kelas dari siklus I ke siklus
meningkat dari 79 menjadi
84. Nilai rata-rata Pada siklus II kategori nilai sangat tinggi siswa meningkat dari 5 siswa menjadi 12 siswa. Hasil
belajar siswa mencapai indikator keberhasilan dari Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) sebesar 100 persen.
Berdasarkan
hasil penelitian Aktivitas siswa diperoleh informasi bahwa adanya peningkatan dalam Aktivitas listening dari 81% menjadi 90%,
oral dari 48% menjadi 87%, emotional dari 80% menjadi 94%, visual dari 65% menjadi 84%,
dan mental dari 65% menjadi 87%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penerapan model Problem Based Learning dapat
membantu meningkatkan keaktifan
siswa kelas XII MIA SMA Islam Al Mizan. Keaktifan
siswa dilihat dari aspek memperhatikan, bertanya kepada guru, menjawab pertanyaan, berpendapat, kerjasama dalam kelompok, mengerjakan soal, belajar menggunakan sumber, dan presentasi
kelompok dari siklus I sampai II sebagian besar aspek mengalami peningkatan.
DAFTAR
PUSTAKA
Agus
Suprijono.(2009).Cooperatif Learning.Yogyakarta:Pustaka
Pelajar. Arends dalam Trianto.
karakteristik model Problem Based Learning (PBL).
Doni Koesoema.(2007).Pendidikan Karakter. Jakarta:
Grasindo.
Ety
Rochaety.(2006).Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara. Ibrahim
dan Nur.(2000). Model Pembelajaran Berbasis
Masalah (Problem Based Learning).
Muchamad Afcariono.(2009). Penerapan
Pembelajaran Berbasis Masalah
untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Siswa pada Mata Pelajaran
Biologi.
Muhliz.(2009).Urutan Kualitas Pendidikan Indonesia Di Mata
Dunia Dari 1997- 2007.
Mukhlison Effendi.(2008). Ilmu Pendidikan. Ponorogo: STAIN Press.
Nana
Sudjana.(2008). Penilaian Hasil Proses
Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Oemar Hamalik.(2007). Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung; Remaja Rosdakarya.
Sardiman (2007).
Interaksi Motivasi Belajar Mengajar
.Jakarta : Gravindo
Persada.
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sudikin dkk.
2008.
Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Depdiknas.
Sumitro
dkk.(2006). Pengantar Ilmu Pendidikan.
Yogyakarta: UNY Press.
Sujianto.(2008). Penggunaan Media Pada Pengajaran Matematika .
Syafaruddin.(2002). Manajemen Mutu
Terpadu Dalam Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
Poerwadaminta W.J.S.(1976). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Wagiran.
(2007). Peningkatan Keaktifan Mahasiswa dan Reduksi Miskonsepsi Melalui Pendekatan Problem Based Learning”. Jurnal Kependidikan.
Wina Sanjaya.(2008).Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta:Kencana Prenada
Media Group.